Obat Covid-19 DWRX2003 Dapat Izin Kementerian Keamanan Makanan dan Obat Korea

Adi Adrian | 15 Oktober 2020 | 00:02 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Banyak negara mengembangkan riset untuk mengendalikan sekaligus menanggulangi pandemi Covid-19. Salah satunya, Korea Selatan. Pada 8 Oktober 2020 Daewoong Pharmaceutical dan Daewoong Therapeutics, anak perusahaan Daewoong Co., Ltd., mengumumkan pengembangan pengobatan Covid-19 bernama DWRX2003 (nama bahan Niclosamide) yang telah mendapat izin Kementerian Keamanan Makanan dan Obat Korea (selanjutnya disebut MFDS). Obat ini segera menempuh uji klinis fase 1 di Korea Selatan.

Uji klinis fase 1 DWRX2003 di Korea Selatan akan dilakukan di Chungnam National University Hospital. Obat itu digunakan pada orang yang sehat dan administrasi akan dimulai pada Oktober 2020. Dalam uji klinis ini, Niclosamide atau plasebo ditetapkan secara acak, double blinded, terkontrol plasebo, dan diadministrasikan pada satu waktu untuk memastikan keamanan sekaligus pemeliharaan konsentrasi obat dalam darah. Niclosamide dikenal sebagai obat penghambat penetrasi dan ekskresi virus ke dalam sel tubuh manusia.

DWRX2003 dikembangkan dengan Niclosamide sebagai obat injeksi lepas lambat menggunakan teknologi pengiriman obat milik Daewoong Group. Metode injeksi lepas lambat memaksimalkan efektivitas obat jika dibandingkan dengan metode pemberian obat secara oral. Ia diharapkan bisa menjaga tingkat konsentrasi obat hanya dengan sekali pemberian. Metode ini menghindari efek samping sistem pencernaan seperti mual dan muntah yang terjadi apabila obat diberikan secara oral. DWRX2003 juga diharapkan menjadi titik cerah di tengah pandemi yang terus meluas.

“Kami fokuskan semua upaya untuk mempercepat uji klinis, menyiapkan fase 2 dan 3 di Indonesia serta menyelesaikan hasil uji klinis fase 1 sehingga dapat mengembangkan perawatan Covid-19 secepat mungkin,” urai CEO Daewoong Pharmaceutical, Sengho Jeon, melalui siaran pers yang kami terima pekan ini. CEO Daewoong Therapeutics, Min-seok Lee, menambahkan, “Niclosamide terbukti memiliki efek meningkatkan kondisi pasien Covid-19. Kami berharap pengobatan ini dapat menekan komplikasi pada pasien kronis dan memberi efek antivirus yang kuat.”

Penulis : Adi Adrian
Editor: Adi Adrian
Berita Terkait